Batu gerinda tersusun dari abrasive dan perekat yang saling melengkapi
dalam pembentukan sifat-sifat batu gerinda. Karena itu ada beberapa jenis
perekat dan cara perekatan yang berbeda-beda. Diantaranya yang digunakan adalah
:
- Vitrified
Bond
Perekat yang bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan
sifat yang tahan air, garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan
dalam waktu lama ini adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan
perekat jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap
hentakan dan pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda
mendapat beban kejut yang tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan kwarsa. Didapat
dari campuran tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o
C (disebut juga ikatan keramik, krena bahan pengikatnya berupa keramik). Proses
bembuatan batu gerindanya sendiri dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut
dengan butiran abrasive dalam temperature tinggi kemudian didinginkan.
Pengerasannya umumnya secara kering, dengan membentuk roda gerinda dalam
cetakan logam dan diberi tekanan tertentu secara hidrolis kemudian dibakar
selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda gerinda. Proses pembakarannya
seperti proses pembakaran keramik. Roda gerinda dengan proses vitrified keras
dan berongga namun tidak dapat digunakan untuk membuat roda gerinda yang tipis
seperti gerinda potong, karena tidak mampu menahan beban dari samping.
Prosentase dari perekat ini juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan
batu gerinda dicapai dengan mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.
Perekat
ini terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1.)
Jenis umum
Disimbolkan
dengan kode V. Jenis ini biasa digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah
pembuatan banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive terhadap panas.
2. Jenis BE (VBE)
Jenis
perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan alat
perkakas atau perbengkelan yang penggerindaannya tipis.
3. Jenis G
Perekat
ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis VBE. Perekat
ini digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.
4. Jenis K
Khusus
untuk perekat abrasive silicon carbide.
- Silicate
bond
Batu gerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat
cocok untuk penggerindaan basah. Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng
sebagai bahan anti air. Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan
perekat kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC
selama 2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya
ikatnya yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih
mudah lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong dan biasa disebut
“pulder Acting”
- Shellac
bond
Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang
biasa dikenal dengan nama damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet
dan elastis sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan
shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari
baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang beberapa
jam pada suhu sekitar 150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda
gerinda yang tipis yang digunakan untuk pengerjaan halus. Kelemahannya hanya
pada ketahanan panas yang kurang.
- Rubber
bond
Perekat ini dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat
tipis sekalipun. Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac
bond yaitu ulet dan elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang
tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara
mencampur karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed
wheels”) dan abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas.
Setelah itu dibentuk menjadi ukuran yang pas.
Batu
gerinda dengan rubber bond biasanya digunakan untuk menggerinda permukaan yang
sangat halus dan baik, seperti halnya alur dan bantalan peluru. Digunakan juga
untuk portable grinder yang digunakan untuk menghilangkan bekas pengelasan.
Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong dengan tambahan bahan-bahan
tertentu.
- Resenoid
bond
Dalam proses resenoid(bakelit) ini butiran abrasive dicampur
dengan serbuk bakelit dan larutan, secara termo setting dicetak dan dipanggang.
Perekat ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu
membersihkan bahan secara cepat.
Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk pembuangan percikan
pengelasan. Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1.
Dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan tiddak trpengaruh
pada perubahan temperature. Namun batu gerinda ini lemah terhadap bahan kimia
dan tidak tahan lama bila disimpan.
- Magnesium oksiklorida
Jenis perekat magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad
kedua puluh. Perekat jenis ini tidak begitu dikenal sekarang. Magnesium
oxyclorida merupakan reaksi komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride
dan air yang dipadu dengan standar komposisi tertentu.