Dividing Head

A. Pengertian Dasar Dividing Head

Seorang mekaniker kerap kali harus membagi keliling benda kerja untuk suatu jenis pengerjaan, misalnya :
hexau
Perlengkapan yang paling sesuai untuk keperluan tersebut adalah kepala pembagi (Dividing head). Perlengkapan ini merupakan perlengkapan khusus pada mesin Milling / Frais.
B. Pembagian Langsung
Pembagian yang digunakan untuk pembuatan segi banyak yang dapat dibagi dengan jumlah lubang pada piring pembagi tetap.
Pada spindle dimana alat pencekam benda kerja terpasang (chuck, collet) terdapat sebuah piring pembagi yang memiliki jumlah lubang tertentu (misal : 24).
untitled
Contoh :
Pembuatan kepala baut segi enam, maka dilakukan 6 kali pemotongan.
  1. Pemotongan 1 :
    Agar benda kerja tidak bergerak, maka spindle dikunci dengan memasukkan pin pengunci ke dalam salah satu lubang pada piring pembagi 24 lubang, misalnya pada lubang bernomor 7.
  2. Benda kerja diputar dengan memutar engkol pemutar (setelah pin pengunci dibebaskan) ke kanan atau ke kiri, sampai pin pengunci dapat dimasukkan lagi ke dalam lubang bernomor 11 atau 3
  3. Demikian seterusnya sampai pemotongan yang ke-enam
C. Pembagian Tidak Langsung
Pembagian ini dipakai apabila segi yang akan dibuat tidak dapat dikerjakan dengan menggunakan pembagian langsung, tetapi jumlah segi yang dapat dikerjakan masih terbatas pada jumlah lubang pada piring pembagi (yang dapat ditukar-tukar).
Misal pembuatan segi : 9, 27, 58, 165, 312 dsb.
Didalam housing kepala pembagi ada transmisi poros roda cacing dengan ratio i = 40 : 1. Poros cacing terhubung dengan engkol pemutar, sedangkan roda cacing terhubung dengan benda kerja, sehingga benda kerja berputar 1 kali, bila engkol diputar 40 kali.
worm shaft
piringan pembagi
Piring pembagi yang terdapat pada mesin frais ACIERA :
Piring 1 Jumlah Lubang : 27 31 34 41 43
2 Jumlah Lubang : 33 38 39 42 46
3 Jumlah Lubang : 29 36 37 40
Rumus utama untuk pembagian tidak langsung adalah :
nk = 40/z
nk = Putaran engkol
Z = Jumlah segi yang dikerjakan
Contoh : membuat segi 8 dan segi 17
  1. Untuk segi 8 :
    nk = 40/8 = 5
    Maka untuk pembuatan segi 8, engkol diputar 5 x
  2. Untuk segi 17 :
  3. nk rumus
    Harus sesuai dengan jumlah lubang pada piringan yang tersedia
    nk rumus2
    Lubang 34 terdapat pada piring pembagi yang tersedia
    Karena angka 17 tidak terdapat pada jumlah lubang piringan, maka pecahan harus kita kalikan sampai ditemukan angka yang sesuai dengan lubang pada piringan, sehingga menjadi :
    Sehingga untuk pembuatan segi 17, engkol diputar 2x, ditambah 12 lubang pada piringan 34
D. Pembagian Differential
Bilamana segi yang akan kita buat tidak dapat dikerjakan dengan menggunakan pembagian langsung maupun tidak langsung, maka diperlukan pembagian differential untuk proses tersebut.
Prinsip pembagian differential adalah pada saat engkol diputar maka piringan pembagi juga akan ikut di putar dengan proses sebagai berikut :
differential
  1. Bila engkol diputar maka poros cacing, roda cacing serta benda kerja akan ikut berputar, demikian pula dengan rangkaian roda gigi ganti A-B-C-D, karena roda gigi A satu poros dengan roda gigi cacing dan benda kerja.
  2. Sedangkan roda gigi D yang berputar karena pergerakan dari roda gigi A, akan menggerakkan helical gear dan otomatis akan memutar piringan pembagi, karena satu poros.
Ingat bahwa antara poros cacing dengan helical gear tidak berhubungan langsung, sehingga pergerakan dari helical gear terjadi karena terdapat pasangan roda gigi ganti (R).
Perhatikan Gambar :
Kepala pembagi differential dengan dua pasang roda gigi tukar :
  1. Pandangan X : Engkol diputar ke kanan.
  2. Pandangan Y : Benda kerja berputar ke ______________
    : Roda gigi tukar B & C berputar ke ______________
    : Poros H berputar ke ______________
  3. Pandangan X : Piring pembagi berputar ke ____________
  4. Kesimpulan : Piring pembagi berputar ____________ denganputaran engkol, bila pada kepala pembagi dipasang 4 (empat) buah roda gigi tukar.
Kesimpulan umum :
  1. Piring pembagi berputar searah dengan putaran engkol :
    1. 2 Roda gigi ganti dan ____ roda gigi antara.
    2. 4 Roda gigi ganti dan ____ roda gigi antara.
  2. Piring pembagi berputar berlawanan arah dengan putaran engkol :
    1. 2 Roda gigi ganti dan ____ roda gigi antara.
    2. 4 Roda gigi ganti dan ____ roda gigi antara.
Contoh pasangan roda gigi ganti yang terpasang pada gear box
Daftar roda gigi ganti yang terdapat pada mesin frais ACIERA :
Z =
24 (2 buah) 44 72
28 48 86
32 56 100
40 64
Rumus untuk pembagian differential :
RRG = i x ( Zo – Z )/Zo
RRG = Ratio roda gigi
RRG = B/D (Untuk 2 buah RGG)
RRG = ( A x B )/( C x D) (Untuk 4 buah RGG)
i = Ratio roda gigi cacing ( 40 : 1 ).
Z = Jumlah segi yang akan dikerjakan
Zo = Jumlah segi bayangan
Contoh membuat segi 53
  1. Misal kita kerjakan dengan pembagian tidak langsung :
    nk = 40/53Tidak ditemukan piringan yang sesuai dengan 53
    Oleh karena itu kita cari angka terdekat dari 53 yang bisa dikerjakan dengan pembagian tidak langsung atau biasa disebut Z bayangan ( Zo ) Misal Zo = 54
    nk = 40/54 = 20/27
    Jadi engkol diputar 0 putaran + 20 lubang pada piringan 27
  2. Kemudian di cari pasangan roda gigi ganti :
    differential soal
RA = 40
RB = 64
RC = 48
RD = 72
Catatan : Penentuan Zo boleh lebih besar dari Z atau lebih kecil dari Z dengan ketentuan sebagai berikut :
Zo > Z = Piring pembagi berputar searah dengan putaran engkol
Z > Zo = Piring pembagi berputar berlawanan arah dengan putarane engkol
E. Pembuatan sudut dengan Dividing Head
Selain digunakan untuk pembuatan segi banyak, Dividing Head juga digunakan untuk pembuatan sudut tertentu.
Rumus yang biasa dipakai :
nk = i x ( α / 360o )
Karena i yang ada pada Dividing Head 40 : 1 maka,
nk = ( α / 9o )
α = sudut yang dicari
Contoh membuat sudut 45o dan 60o
  1. Untuk pembuatan sudut 45oMaka untuk pembuatan sudut 45o, engkol diputar 5 x
  2. Untuk pembuatan sudut 60oMaka untuk pembuatan sudut 60o, engkol diputar 6 x ditambah 18 lubang pada piringan 27.

Sumber:
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/dividing-head/