Penggerindaan Muka
Untuk menghilangkan keausan/ kerusakan yang cukup
besar pada ujung mata potong cutter. Posisi sumbu cutter harus tegak lurus
terhadap permukaan batu gerinda.
Penggerindaan sudut bebas muka: untuk menghilangkan
keausan (menajamkan).
Beberapa sudut bebas muka:
·
2°
turun menuju pusat cutter
·
5°
turun ke belakang terhadap sisi potong
·
15°turun
ke belakang terhadap sisi potong, perbandingan 5°:15°= 1:2
Untuk cutter roughing, ditambah chamfer 15° +
clearance
Pembuatan alur: untuk memberi batasan sisi potong mata
cutter
Sudut-sudutnya:
·
60°
·
5°,
dengan telting plate
·
5°,
ujung mata cutter menjauhi batu gerinda
·
Karena
tanggem pada mesin deckle tidak fix (bergerak-gerak), maka kita harus menjaga
tanggem pada 1 posisi saja supaya sisi yang kita gerinda akan sama pada setiap
mata potongnya dan terbentuklah sisi potong yang flat.
selain itu, proses penggerindaan finishing harus dilakukan seminimal mungkin
sehingga tidak banyak mengubah bentuk serta ukuran batu gerinda dan terbentuk
face cutter yang flat.
·
Batu
gerinda yang digunakan pada proses ini adalah batu gerinda berbentuk mangkok.
·
Depth
groove adalah 0.2 x diameter cutter. Penggerindaan menggunakan batu gerinda
berbentuk pipih atau disc.
Dalam mengerjakan
penggerindaan muka, kita harus mengutamakan pengerjaan sisi 5° karena sisi ini
harus flat.
Dalam pengerjaan groove,
tebal batu gerinda harus disesuaikan dengan diameter cutter. Semakin kecil
diameter cutter, maka batu gerinda yang digunakan juga semakin tipis untuk
membentuk lebar groove yang proporsional.
Penggerindaan Spiral
Penggerindaan spiral dalam: untuk membuat sudut garuk.
Langkah-langkah:
1.
Menghitung
spiral pitch
2.
Menentukan
pasangan roda gigi,dilihat dari table hal 32
3.
Memasang
roda gigi dan piringan pada indexing head
4.
Memasang
senar (harus lurus)
5.
Menghitung
sudut spiral cutter
6.
Memutar
sudut spiral ditambah 2°
7.
Mengatur
posisi cutter thd batu gerinda:
a.
Sama
tinggi antar mata potong, menggunakan heighgauge.
b.
Putar
15° sehingga arah spiral membuka, dengan tujuan supaya terbentuk mata cutter
yang plus.
c.
Centerkan
posisi ujung mata potong cutter terhadap batu gerinda (di bawah)
Proses pengerjaan: sayat bagian lembah spiral dengan
menggerakkan naik sumbu vertical cutter. Setelah lembah tersayat rata dari
ujung hingga pangkal, gerakkan sumbu horizontal sedikit demi sedikit (supaya
spiral halus dan tidak ber step) hingga menyayat seluruh sisi spiral.
Gerakkan dengan konstan. Perlu diingat bahwa tangan kiri kita
harus menjaga kestabilan gerakan langkah indexing head sehingga menghilangkan
speleng yang ada.
Ketegangan senar
berpengaruh pada proses penggerindaan spiral. Semakin tegang senar, maka
jalannya putaran serta langkah indexing head akan stabil dan terkontrol. Ketegangan
senar harus sering kali dicek karena senar dapat mengalami penambahan panjang
khususnya pada senar baru.
Menurut saya
penggerindaan spiral adalah yang paling sulit. Khususnya untuk cutter yang
tidak ada
stgnya. Karena sp harus benar-benar sesuai dengan
tujuan mengikuti mata potong spiral yang lama.
Menghitung SP, rumusnya adalah 360 x Langkah : sudut
putar indexing.
Kemudiaan menentukan diameter piringan dan roda gigi
dengan melihat table.
Dan untuk menentukan sudut spiral cutter dengan rumus
Tan α = diameter cutter x π : Sp. + 2° untuk membentuk rake angle.
Perlakuan tiap macam batu gerinda juga tidak
sama. Untuk batu gerinda merah, memiliki sifat yang rapuh, sehingga harus lebih
hati-hati.